Jumat, 16 Desember 2011

Seorang Ahli Ibadah

ini adalah cuplikan kisah dari buku yang saya baca


Pada jaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang ahli ibadah bernama Islam bin Yusuf yang setiap harinya selalu menanyakan ibadahnya kepada orang yang ibadahnya lebih baik dari dia. Hal tersebut dilakukan karena dia merasa khawatir kalau ibadahnya kurang khusyuk. Suatu ketika dia menghadiri majlis dan bertemu seorang seorang abid bernama Hatim Al-Asam: "Bagaimana cara tuan bersembahyang?". Hatim berkata, berkata apabila masuk waktu sembahyang, aku berwudhu zahir dan batin". Islam bertanya lagi, "bagaimana wudhu batin itu?". Kata Hatim, wudhu zahir itu seperti biasa yaitu membasuh semua wudhu dengan air sedangkan wudhu batin itu memasuh anggota badan dengan menyesali tujuh perkara yaitu : bertaubat, menyesali dosa yang telah diperbuat, tidak tergila-gila dengan dunia, menghilangkan sifat bermegah-megah, tidak ingin dipuji orang lain, meninggalkan sifat khianat, dengki, dan menipu. Lalu Hatim berkata ,"kukemas semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku, syurga disebelah kananku, malaikat maut berada dibelakangku, neraka berada disebelah kiriku. dan terbayang olehku aku berdiri diatas Sirotol Mustaqim, dan aku menganggap sembayangku kali ini adalah sembayang terkhir, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik. Setiap bacaan dan doa dalam sembahyang ku paham maknanya, kemudian aku rukuk dan tawaduk, aku bertsyahud dengan penuh pengharapan, dan aku memberi salam dengan ikhlas. beginilah aku sembayang selama 30 tahun".

Seketika itu juga Islam menangis, ia membayangkan sembayangnya yang kurang baik bila dibanding Hatim.

Setelah membaca tersebut semoga kita bis memperbaiki ibadah kita :D

0 komentar:

Posting Komentar