Ini termasuk salah satu film komedi Indonesia yang dirilis tahun 2010 oleh Deddy Mizwar, namun saya baru melihat film ini ketika mata kuliah Interpersonale. Film ini sangat bagus dan bisa dilihat dari berbagai aspek yaitu: politik, sosial, budaya, pendidikan, dan agama. Film ini diperankan oleh Reza Rahadian, Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, Tio Pakusadewo, Asrul Dahlan, Ratu Tika Bravani, Rina Hasyim, Sakurta Ginting, Sonia, dan Teuku Edwin.
Semenjak lulus S1 management, hampir dua tahun Muluk jadi pengangguran. Ia tak pernah putus asa untuk mencari pekerjaan. Tekanan sosial dari H Makbul dan dan H Sarbini pun terlontar, yaitu seperti kewajiban bekerja adalah hal lumprah. Begitu pula dengan banyaknya pengangguran dari berbagai level pendidikan. Maka nmuncul komentar dari slah satu seorang tokoh yang bernama Satir : “Pendidikan itu penting. Karena berpendidikan, maka kita tahu bahwa pendidikan itu tidak penting!”. Pengangguran dan kemiskinan terlihat saat Syamsul yang hobi main kartu di pos ronda dan Pipit yang suka mengikuti kuis di televisi.
Setelah pertemuannya dengan salah satu pencopet bernama Komet, Ia pun menemukan pekerjaan. Disinilah persoalan agama mulai terlihat ketika Muluk mulai mengumpulkan 10% dari hasil copet untuk ditabung dan diputar. Disini puncak dari konflik mulai terjadi karena hal tersebut menimbulkan kontroversi, karena uang tersebut haram.
Sisi politik terlihat di tengah-tengah dan di akhir cerita. Misalnya ketika para pencopet diajak study tour di depan gedung DPR, dan salah satu dari mereka nyeletuk, “ Mereka nyopetnya gimana ya? . Kemudian Jupri yang menjadi calon aggota DPR mendekati putri H Sarbini dengan menunjukkan sreensaver dari laptopnya. Di akhir cerita terdapat pernyataan Syamsul dengan teriak-teriak membandingkan koruptor dan pencopet amatir. Saat itu juga Jupri menghampiri dan memeberi kaos bergambar dirinya. Disini terlihat bahwa calon wakil rakyat tetapi untuk kepentingan pribadinya sendiri. Yang paling menggetarkan hati dan meneteskan air mata yaitu, ketika para pencopet tau pancasila, undang-undang, sholat, hingga mengibarkan bendera dengan menyayikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
2 komentar:
Yulceee, ayo posting lagi
okeee :D
Posting Komentar