Sabtu, 17 Desember 2011

Kisah Para Penghuni LIPONSOS Keputih



Liponsos merupakan kepanjangan dari Lingkungan Pondok Sosial. Tempat ini berada di daerah keputih, dan tidak jauh dari kampus saya. Ini merupakan kedua kalinya saya mengunjungi tempat seperti ini. Namun yang membedakan dari sebelumnya, saya mengunjungi tempat ini bersama teman-teman kelas interpersonale. Liponsos merupakan tempat menampung orang-orang hasil dari operasi yang dilakukan oleh satuan polisi pamong praja atau sudah terkenal di masyarakat dengan nama SATPOL PP. Penghuni liponsos yaitu Gepeng, Psicotic, Lansia, Anjal. Berdasarkan data dari Ibu Atik, selaku ketua pondok sosial terdapat 907 Psicotic pria. Ini sudah mengalami penurunan dari sebelumnya yang berjumlah 960 orang. Sedangkan Psicotic wanita berjumlah 313 orang dan Gepeng Laki 117 orang.




Disana kami bergabung bersama satu kelompok dan didalam kelompok tersebut terdapat 4 anjal dan 2 lansia serta 1 psicotic. Kebetulan saya berkenalan dengan dua teman kami dari anjal, bernama Reni dan Putri. Reni berasal dari latar belakang keluarga yang kurang mampu. Ayahnya baru saja meninggal dan ibunya berpendapatan pas-pasan. Dia tinggal di rumah bude bersama adiknya. Karena sang ibu jarang memberi uang, akhirnya reni memutuskan untuk mengamen. Ketika kami tanya, “kenapa harus ngamen?”, kemudian ia menjawab “saya jarang diberi uang sama ibu, meskipun di kasih toh itu hanya sedikit. Saya ga di kasih ga papa mb, tapi yg penting adik saya dikasih. Saya ngamen untuk adik saya, kalo saya disini kasian adik saya” sambil mengisakkan tangisnya. Saat itu juga hati saya terenyuh dan mengingatkan saya akan ayah yang sudah meninggalkan kami sejak 17 tahun silam (maaf sedikit curcol).


Saat itu juga kami memberi motivasi, dan yang membuat saya kagum yaitu seorang gadis 14 tahun, dengan usaha yang keras dia mencari uang untuk memberi makan adiknya. Padahal anak seusia itu, masih manja-manjanya sama orang tua, belajar, bermain-main. Saat itu juga saya mengucapkan syukur sama Allah yang telah memberikan nikmat yang lebih terhadap saya. Teman kita yang satu lagi yaitu Putri yang berlatar belakang anak broken home. Kedua orangtuanya bercerai, sang ibu berada di Jogja dan sang Ayah berada di Surabaya. Namun, ketika di surabaya ia tidak tinggal bersama ayahnya. Ia memilih ngamen untuk mencari makan tiap harinya. Ketika kami tanya, “kenapa ga tinggal sama ayah?”, ia terdiam kemudian tidak menjawab pertanyaan kami. Kami mengalihkan pembicaraan dengan bertanya, “gimana disini?”. Lalu ia menjawab, “ makan 3x sehari mb, buah-buahan juga ada. Tapi disini penjaganya suka main tangan dan jahat-jahat. Disini ada juga pelatihan, tapi hanya untuk orang-orang lama. Bisa keluar dari sini kalo surat-suratnya sudah lengkap mb”. Setelah kami berbincang-bincang, tibalah puncak acara yaitu mereka unjuk gigi dengan bernyanyi kitapun sebaliknya dan dengan memberikan kenang-kenangan.

saat nyanyi bersama teman dari liponsos

bersama teman-teman liponsos

kelompok hachiko dan teman-teman liponsos


Kita harus bisa lebih bersyukur terhadap apa yang kita miliki saat ini, dan jangan lupa kita juga masih punya teman-teman yang kurang beruntung yang harus kita pedulikan J

0 komentar:

Posting Komentar