Senin, 12 Desember 2011

Inspiration Of Live From Lena Maria




Saya meneteskan air mata ketika diputarkan film pendek seorang Lena Maria pada mata kuliah Interpesonale. Ini merupakan film pendek beliau yang membuat semua orang terinspirasi.

Lena Maria lahir di kota kecil Swedia yaitu Stockholm. Ia dilahirkan tanpa kedua lengan dan kaki kiri yang mempunyai ukuran lebih kecil daripada ukuran normal. Tentu saja sebagai layaknya orang biasanya, orangtua Lena terkejut saat mengetahui hal tersebut. Namun, mereka tidak putus aja begitu saja, dibesarkannya Lena dengan kasih sayang dan mereka juga memperlakukan Lena seperti anak-anak lainnya. Banyak teman dan kerabat yang salut terhadap kegigihan dan kesabaran orangtua Lena. Atas semangat yang luar biasa, maka tumbuhlah Lena menjadi gadis yang mandiri, penuh keyakinan, dan percaya diri.
 

Ketika berumur 3 tahun, Lena belajar renang dan ditemani ayahnya. Dengan segala kekurangannya ia berlatih denagn giat. Karena usahannya, pada umur 18 tahun ia mampu meraih kejuaraan olahraga nasional Swedia cabang renang. Semenjak itu ia mengikuti banyak kompetesi renang, salah satunya kejuaraan Paralympic Nasional, di Seoul Korea Selatan. Setelah berhenti menjadi seorang atlet, Lena memulai karirnya dibidang seni musik. Ia mendapatkan beasiswa di The Royal University College of Music. Ia juga mengadakan konser di berbagai negara, misalnya Moskow, Latvia, Jerman, USA, Hong Kong, Thailand, Korea, Singapore, Malaysia and Taiwan. Ia juga membuat beberapa lagu dan tulisan, salah satu tulisan yang dibuat adalah “foot notes” yang mengisahkan kisah hidup Lena.





Begitu adilnya Tuhan, menciptakan hambamu ini dengan sempurna. Namun sesaat terpikir bahwa seorang Lena Maria dengan keterbatasan ia mampu menunjukkan kelebihannya kepada dunia . Kekurangan bukan menjadi alasan tidak sukses. Salah satu kalimat yang paling saya ingat dari seorang Lena Maria yaitu:

“I prefer to rejoice what I can do- not mourn what I can’t ” – Lena Maria
“Saya lebih memilih untuk bersyukur atas apa yang dapat saya lakukan- daripada kecewa atas apa yang tak dapat saya lakukan”

Semoga kisah inspiratif ini dapat memotivasi diri kita agar tidak mudah menyerah karena keterbatasan yang ada pada diri kita.

2 komentar:

noo_noo mengatakan...

. iya bener , kisah dy bikin nangis dan terharu ..
semoga bisa buat pelajaran bagi kita yang harusnya banyak bersyukur karena memiliki badan yang utuh dan normal :)

Yuliana mengatakan...

iya, alhamdulillah

Posting Komentar