Beberapa hari yang lalu, tepatnya setelah selesai kuliah dan sebelum mengerjakan tugas. kami berniat untuk mencari makan di daerah ITS. Sebelum berangkat saya dan teman-teman melirik isi kantong, ketika melihat tragis memang. Akhirnya kami mencari tempat makan yang murah namun isi perut bisa terpenuhi. Setelah melirik kanan kiri di daerah gebang. Kami menemukan sebuah warung yang menunya lumayan enak, dan harga kantong mahasiswa. Kami berlima akhirnya memesan nasi telor beserta bumbunya yang saya rasa paling enak. Saat akan duduk, ternyata tidak ada tempat duduk satupun yang kosong. Kami berlima keluar dan mencari tempat lesehan. Tapi lesehan yang satu ini sangat unik dan tidak ada di warung manapun yang pernah saya kunjungi. Lesehan itu dari keramik yang tingginya kira-kira sekitar 1,5 meter. Kami berlima duduk disitu sambil melihat lalu lalng kendaraan, cerita, dll. Yang paling beda disini, kami lesehan di tempat terbuka sambil buka laptop, belajar, bercanda, hingga foto-foto, ditemani sepoi-sepoi angin dan lalu lalang kendaraan. Sehingga kesan lesehan sendiri tidak hanya tempat makan ataupun tempat sekedar cangkruk tetapi juga tempat untuk menambah pengetahuan. Hal diatas juga mengubah image lesehan yang identik dengan tempat makan, namun sekarang lesehan bisa berbagai hal positif.
Senin, 12 Desember 2011
Indahnya sebuah lesehan
Beberapa hari yang lalu, tepatnya setelah selesai kuliah dan sebelum mengerjakan tugas. kami berniat untuk mencari makan di daerah ITS. Sebelum berangkat saya dan teman-teman melirik isi kantong, ketika melihat tragis memang. Akhirnya kami mencari tempat makan yang murah namun isi perut bisa terpenuhi. Setelah melirik kanan kiri di daerah gebang. Kami menemukan sebuah warung yang menunya lumayan enak, dan harga kantong mahasiswa. Kami berlima akhirnya memesan nasi telor beserta bumbunya yang saya rasa paling enak. Saat akan duduk, ternyata tidak ada tempat duduk satupun yang kosong. Kami berlima keluar dan mencari tempat lesehan. Tapi lesehan yang satu ini sangat unik dan tidak ada di warung manapun yang pernah saya kunjungi. Lesehan itu dari keramik yang tingginya kira-kira sekitar 1,5 meter. Kami berlima duduk disitu sambil melihat lalu lalng kendaraan, cerita, dll. Yang paling beda disini, kami lesehan di tempat terbuka sambil buka laptop, belajar, bercanda, hingga foto-foto, ditemani sepoi-sepoi angin dan lalu lalang kendaraan. Sehingga kesan lesehan sendiri tidak hanya tempat makan ataupun tempat sekedar cangkruk tetapi juga tempat untuk menambah pengetahuan. Hal diatas juga mengubah image lesehan yang identik dengan tempat makan, namun sekarang lesehan bisa berbagai hal positif.
Copyrighted schokolade erdbeere 2009. All rights reserved. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates. Wordpress designed by Simplywp
4 komentar:
sip banget tuh... apalagi ke situ mlem minggu ditemani sang.......hehe..:P.. eh comment ke ak jga ya..faizfanani.blogspot.com
Gak ngajak yaaaa
sang maya ya is, hhaa
udah pernah gitu lo sayang, yang warung ijo itu lo
Posting Komentar