Minggu, 18 Desember 2011

Resensi Novel Rectoverso


Kali ini Dewi Dee Lestari mempersembahkan sebuah novel yang berisi tentang 11 cerpen . Dan yang bikin luar biasa ada 11 lagu juga sehingga keduanya bisa dinikmati secara bersamaan. 11 cerpen tersebut berisi tentang cinta. Disini kita bisa mengambil cinta dari dua sisi yaitu mendengarkan lagu dan membaca novelnya. Bukunya kali ini berjudul "RECTOVERSO", ini merupakan dua kata yang terpisah namun menjadi satu kesatuan yaitu aling melengkapi. Bahasa yang digunakan agak sulit dipahami sehingga membuat pembaca sedikit mengerutkan kening. Dibawah ini adalah resensi dari beberapa cerpen dalam rectoverso, yang lain baca sendiri ya karena bukunya bakus banget .

MALAIKAT JUGA TAHU
Ini adalah satu dari sebelas cerpen yang paling booming di kalangan remaja. Tema dari cerita ini yaitu "Terkadang malaikat itu tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan". Seorang ibu yang mempunyai dua anak laki sebut saja kakak dan adik. Sang kakak mempunyai keterbelakangan mental, namun dia sangat cerdas. Dialah yang sering membantu ibunya tatkala dirumah. Sang kakak ini mempunyai seorang sahabat perempuan yang tidak lain adalah penghuni kos ibunya. Karena si perempuan intens datang kerumah sang kakak pun jatuh cinta terhadap si cewek. Namun perempuan ini jatuh cinta terhadap sang adik yang sedang merantau. Ibunya yang akrab dipanggil bunda bicara dari hati-hati dengan perempuan ini, siapa dari mereka yang patut dipilih ?  

Cerita yang sangat menyentuh dan meneteskan air mata saat membaca 

“Terkadang malaikat itu tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan.

Namun kasih ini silahkan kau adu

Malaikat juga tahu

Siapa yang jadi juaranya…”

SELAMAT ULANG TAHUN
Mungkin cukup simple dari kata- kata " selamat ulang tahun", namun sangat sedih jika orang yang paling kita anggap dekat dengan kita justru melupakan hari bahagia itu, apalagi kaum perempuan. Ini adalah salah satu cuplikan dari novel yang mengena di hati

“Satu waktu nanti, saat kamu berhenti percaya manusia bisa punya sayap selain lempeng besi yang didorong mesin jet, saat kamu berhenti percaya hidup lebih bermakna bila ada wasit yang menyalakan aba-aba “1,2,3”, kamu boleh percaya bahwa kemarin…besok…lusa…dan hari-hari sesudah itu..aku masih menunggu. Menunggu kamu mengucapkan apa yang harusnya kamu ucapkan… berjam-jam yang lalu”

0 komentar:

Posting Komentar