Selasa, 29 November 2011

Interpesonale Skill in Information System Departement



Mungkin orang awam atau jurusan lain mengira mata kuliah ini hanya sekedar senang-senang, ngrameni, dll. Tapi, kami disini justru diajarkan yang di semua jurusan tidak ada. Dalam mata kuliah ini kita diajarkan soft skill, mungkin dalam benak pembaca pasti bertanya-tanya, kenapa harus soft skill????. Akhir-akhir ini sering diberitakan di media massa, bahwa banyak lulusan S1 yang mengecewakan. Dalam artian secara IP mereka bagus-bagus, tapi ketika ditanya apa membedakan kamu dengan yang lain pasti mereka kebingungan menjawab. Dan mereka juga tidak punya soft skill yang bagus, sehingga kurang bisa memenuhi kebutuhan perusahaan. Mata kuliah ini terbagi menjadi dua yaitu : KI kelas dan KI lapangan. Dalam KI kelas, kami diajarkan lebih ke individu. Misalnya, kita diajarkan ketika harus berhadapan dengan orang lain, presentasi, menulis, dan bahkan penampilan. Misalnya, suatu ketika kita berhadapan dengan clien dengan penampilan yang acak-acakan. Bisa saja jika mereka ilfeel dengan kita, perjanjian kontrak bisa dibatalkan.

                Tidak hanya itu, dalam KI lapangan kami diajarkan bagaimana bekerjasama dalam tim, bagaimana kita jika beradaptasi dengan lingkungan yang baru, dan masih banyak lagi . Dan yang menarik dalam mata kuliah ini, pembelajaran kita melalui games sehingga kita tidak merasa bosan atau jenuh. Kedisiplinan pun diajarkan juga melalui permainan. Ketika kita terlambat, kita mendapat hadiah untuk naik keatas panggung. Nah, disitu kami nanti menghibur teman-teman yang lain entah itu joget, nyanyi, atau yang lain yang bisa menumbuhkan sikap percaya diri dari anak tersebut. Dari contoh kecil saja pembelajaran yang kita ambil sudah banyak. Dalam mata kuliah ini kita lebih sering berbicara di depan umum, mengasah kreativitas, sehingga kemampuan setiap anak bisa keluar disini. Dan yang menari lagi, setiap habis games ada refleksi, dan kita membuat pembelajaran tentang games tadi. Sehingga, mata kuliah ini bisa diterapkan oleh setiap anak. Tolak ukur dari mata kuliah ini bisa dilihat ketika talent show, di situ bisa dilihat kekompakan tim, kreativitas, percaya diri dari tiap anak, dll. Jika dalam hal ini bagus, maka dalam tim tersebut benar-benar menerapkan pembelajaran yang lalu. Dari penjelasan diatas mungkin pembaca penasaran dengan mata kuliah ini, anda dapat mengunjungi facebook kami dengan nama interpesonale.

Jika Aku Menjadi Presiden



Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang ada di Indonesia. Presiden sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari.. Jika aku menjadi presiden aku akan menjadi pemimpin yang tegas sehingga disegani semua orang dan mungkin tidak ada bawahan yang korupsi karena jika terbukti korupsi dihukum sesuai dengan peraturan yang ada. Selama ini jika ada pejabat yang korupsi, hukum yang ada tidak diterapkan dengan baik. Sehingga  koruptor tidak jera dan bahkan makin banyak koruptor di Indonesia. Yang kedua , menjadi presiden yang pemikir dan solutif  sehingga setiap masalah bisa diselesaikan dengan solusi-solusi yang ada. Dan bisa juga dengan diskusi terbuka dari semua kalangan sehingga pesan dari masyarakat bisa tersampaikan dan masalah bisa terselesaikan. Ketika pengambilan keputusan penting pun  tidak asal-asalan. Mementingkan kepentingan rakyat dan negara diatas segalanya.
Memperjelas kurikulum pendidikan, sehingga tiap tahun tidak gonta-ganti sehingga kualitas pendidikan di Indonesia berkembang. Menghargai orang pintar sehingga ketika para generasi muda ditawari kerja di luar negeri mereka lebih milih disini. Menjalin hubungan diplomasi yang baik dengan negara lain, sehingga ketika kita kerjasama dengan mereka, bisa berjalan dengan baik tanpa ada konflik maka  hubungan diplomasi pun baik. Jika jadi presiden harus siap di kritik, dicaci maki, dan harus kuat mental.  Menjadi presiden yang dapat mengemban amanah yang diberikan, sehingga tidak hanya mencari keuntungan pribadi semata.

Minggu, 13 November 2011

Alangkah Lucunya Negeri Ini


Ini termasuk salah satu film komedi Indonesia yang dirilis tahun 2010 oleh Deddy Mizwar, namun saya baru melihat film ini ketika mata kuliah Interpersonale. Film ini sangat bagus dan bisa dilihat dari berbagai aspek yaitu: politik, sosial, budaya, pendidikan, dan agama. Film ini diperankan oleh Reza Rahadian, Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, Tio Pakusadewo, Asrul Dahlan, Ratu Tika Bravani, Rina Hasyim, Sakurta Ginting, Sonia, dan Teuku Edwin.
Semenjak lulus S1 management, hampir dua tahun Muluk jadi pengangguran. Ia tak pernah putus asa untuk mencari pekerjaan. Tekanan sosial dari H Makbul dan dan H Sarbini pun terlontar, yaitu seperti kewajiban bekerja  adalah hal lumprah. Begitu pula dengan banyaknya pengangguran dari berbagai level pendidikan. Maka nmuncul komentar dari slah satu seorang tokoh yang bernama Satir : “Pendidikan itu penting. Karena berpendidikan, maka kita tahu bahwa pendidikan itu tidak penting!”.  Pengangguran dan kemiskinan terlihat saat Syamsul yang hobi main kartu di pos ronda dan Pipit yang suka mengikuti kuis  di televisi.

Setelah pertemuannya dengan salah satu pencopet bernama Komet, Ia pun menemukan pekerjaan. Disinilah persoalan agama mulai terlihat ketika Muluk mulai mengumpulkan 10% dari hasil copet untuk ditabung dan diputar. Disini puncak dari konflik mulai terjadi karena hal tersebut menimbulkan kontroversi, karena uang tersebut haram. 

Sisi politik terlihat di tengah-tengah dan di akhir cerita. Misalnya ketika para pencopet diajak study tour di depan gedung DPR, dan salah satu dari mereka nyeletuk, “ Mereka nyopetnya gimana ya? . Kemudian Jupri yang menjadi calon aggota DPR  mendekati putri H Sarbini dengan menunjukkan sreensaver dari laptopnya. Di akhir cerita terdapat pernyataan Syamsul dengan teriak-teriak membandingkan koruptor dan pencopet amatir. Saat itu juga Jupri menghampiri dan memeberi kaos bergambar dirinya. Disini terlihat bahwa calon wakil rakyat tetapi untuk kepentingan pribadinya sendiri. Yang paling menggetarkan hati dan meneteskan air mata yaitu, ketika para pencopet tau pancasila, undang-undang, sholat,  hingga  mengibarkan bendera dengan menyayikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Helen Keller


ia lahir normal layaknya anak-anak lainnya pada tahun 1880 di Alabama. Ketika usianya 19 bulan Helen terkena penyakit panas tinggi namun hal tersebut mengakibatkan buta dan tuli pada gadis kecil itu. Dia menjadi anak yang susah diatur bisa di katakan liar, karena faktor penyakitnya itu. Pada usia 7 tahun akhirnya orang tuanya memutuskan untuk mencari guru pribadi, kemudian orang tuanya mempercayakan pada Anne Sullivan. Anne mengajari helen dengan sangat sabar, ia memegang tangan helen di bawah air, dengan menggunakan bahasa isyarat ia mengucapkan A-I-R hal tersebut dilakukan berkali-kali. Anne mengajarinya membaca dengan huruf  braille, dia juga diajari berbicara lewat gerakan mulut sehingga ia berkata “Hal terbaik dan terindah yang tidak dilihat atau disentuh oleh dunia adalah hal yang dirasakan di dalam hati”. Ia juga belajar bahasa Prancis, Jerman, Yunani, dan Latin lewat Braille. Anne dengan sabar menemani hellen membacakan buku pelajaran lewat tangan helen dalam huruf Braille. Ia berhasil lulus kuliah 4 tahun di Radcliffe College, cabang Universitas Havard dengan predikat magna cum laude. Ia merupakan dosen dan penulis. Buku-buku karyanya ditermahkan dalam 50 bahasa dan ditulis dengan huruf  braille dan biasa. Ia berkeliling ke negara-negara untuk berbicara dengan presiden. Yang terakhir ia mendirikan American Foundation for the Blind dan American Foundation for the Overseas Blind.

Menulis Populer


Oleh Bapak Rudi Santoso (Dosen STIKOM Surabaya)        
·     Apa yang kita baca hari ini, itu Apa yang kita baca hari ini, itu yang akan membentuk mindset.
·     Aspek yang harus diperhatikan  dalam menulis:
1.        Jangan menyiksa pembaca.
2.       Sederhana
ü Paragraf yang sederhana
ü Kalimat baku maximal 5 kata tiap kalimat.
ü Gunakan S-P-O-K
ü Gunakan striker
ü Gunakan struktur tulisan problem-solusi dan sebab-akibat.
3.       Orientasi Pembaca
ü Berempati, yaitu tahu betul siapa pembaca tulisan kita.
ü Tulisan kita mudah dipahami oleh pembaca.
ü Pahami bahwa pembaca sangat beragam.
ü Berexperimen kecil yang mempunyai tujuan untuk mengetahui sampai dimana pembaca memahami tulisan kita.
4.      Hindari atau kurangi tulisan asing.
ü Gunakan istilah yang populer sehingga tulisan kita dapat menarik pembaca.
ü Reliable dan nasional.
ü Untuk menutupi kekurangan kita biasanya penulis menggunakan istilah asing. Maka hindari bersembunyi dibalik istilah asing.
ü Jangan menggunakan istilah asing yang terlalu banyak, karena dapat menyiksa pembaca.
5.       Hindari penggunaan jargon, singkatan, dan antonim.
ü Penggunaan yang berlebihan bisa menghambat proses komunikasi yang sedang berlangsung.
ü Jangan biasa digunakan untuk persembunyian-persembunyian kejahatan.
Contoh : lapas = penjara, PSK = pelacur
6.      Spesifik dan kongrit.
ü Penggunaan jargon dan akronim membiaskan tulisan.
7.      Detail yang relevan
ü Rinci dan detail.
ü Menggunakan bahasa yang mudah sehingga tulisan kita bisa dibaca semua kalangan.
8.      Analogi yang sederhana
ü Hindarkan dari angka-angka yang rumit, karena itu dapat membuat pembaca kebingungan.
9.      Tips singkat menulis opini
ü Buat kerangka tulisan sehingga ketika kita menulis tidak buntu dan jelas apa yang akan kita tulis.
ü Kenali gaya singklung (media masa yang dituju).
ü Buat judul yang agitatif (mempengaruhi pembaca yang positif)
ü Sebutkan data sederhana yang mendukung.
ü Masukkan kutipan singkat dari tokoh yang menulis hal serupa di media beberapa hari sebelumnya.
üTidak harus detail
ü Jika anda tidak suka menulis, awali dengan membaca biasanya setelah membaca kita bisa menuliskan apa yang kita baca.

Cobalah menulis, meski awalnya sulit :)